Papan Misterius
by Safa
Diterbitkan 2020
Disunting oleh Maylia E. Sutarto dan Farah
Novella, 79 halaman
dalam Bahasa Indonesia
ISBN: 978-623-7716-15-0
-
Alisya adalah anak berumur sepuluh tahun yang memiliki adik bernama Aila. Saat liburan, Alisya menemukan sebuah papan permainan. Karena penasaran, ia membawa papan itu pulang. Saat memainkan papan itu dengan beberapa temannya dan juga adiknya, Alisya dan Aila menghilang dan terjebak di dunia permainan!
Jika mereka ingin keluar, mereka harus melewati beberapa tantangan: monster, harimau, dan tantangan-tantangan berbahaya lainnya!
Lalu, bagaimana cara mereka keluar dari dunia tersebut?
Apakah mereka akan lolos atau terjebak di dunia itu selamanya?
Terjunlah ke dalam dunia fantasi epik ini, ditulis original oleh SAFA.
-
Sore ini hari terakhir untuk Alisya dan adiknya bermain-main di sekitar pantai. Besok pagi mereka akan check out dan kembali ke kota tempat tinggal mereka. Di sepanjang sore, mereka hanya bermain-main di tepi pantai. Membuat istana pasir, bermain layang-layang, dan pastinya Alisya dan Aila menikmati suasana di buaian.
“Kak! Lihat istanaku! Bagus bukan?” kata Aila pada kakaknya.
“Iya bagus, tapi istana itu tak akan bertahan lama pastinya,” jawab Alisya.
“Jangan seperti itu dong kak! Istana ini susah dibuat!”
Niat usil Alisya muncul. Dia menginjak pelan istana pasir yang telah dibuat susah payah oleh adiknya. Tak disangka, istana Aila langsung hancur. Aila sangat marah karena kakaknya telah menghancurkan istananya. Sontak Aila dan berlari ke buaian yang terletak di pinggir pantai,berniat mengadu pada Ibu yang sedang tidur-tiduran di sana. Ia kesal karena istananya dihancurkan. Melihat itu, Alisha pun mengejar adiknya ke arah buaian itu. Saat Alisya berlari ke arah Aila dan Ibu,ia merasa seperti menendang sesuatu yang aneh. Ada yang terkubur di bawah pasir pantai.
Alisya berhenti berlari, begitu juga dengan Aila yang memandangi kakaknya dengan pandangan aneh. Alisya membungkuk, dan mulai menggali dengan tangannya. Aila yang tidak tahu tujuan Alisya ikut-ikutan membantu. Ternyata Alisya menemukan sebuah papan permainan. Tanpa pikir panjang dia menarik papan itu ke permukaan.
“Aila! Lihat apa yang kutemukan,” kata Alisya.
“Itu apa, Kak?” tanya Aila.
“Aku tidak tahu, sepertinya ini sebuah papan permainan yang terbuang,” jawab Alisya.
“Kita bawa saja boleh tidak, ya?” tanya Aila lagi.
Alysia dan Aila berlari ke Ibu. Mereka berdua minta izin untuk membawa papan permainan itu pulang ke rumah. Keduanya memandang penuh harap kepada ibunya. Ibu mengangguk, memperbolehkan selama papan permainan itu sudah dibersihkan terlebih dahulu sebelum dibawa pulang. Aisya dan Aila pun patuh, mereka segera membersihkan papan itu, sebelum akhirnya benda itu bisa mereka bawa pulang. Mereka tidak tahu, papan permainan semacam apa yang mereka bawa.