Anak Yang Jail
by Nara Triastara
Diterbitkan 2020
Disunting oleh Fairuza H. Razak dan Farah
Novella, 72 halaman
dalam Bahasa Indonesia
ISBN: 978-623-7716-12-9
-
Timmy adalah seorang anak berumur sembilan tahun, ia anak yang sangat jail. Dia sering berbuat iseng kepada teman-temannya, kepada orangtuanya, dan kepada gurunya, ia juga sering berbohong dan berbuat curang pada teman-temannya yang lain. Di rumah, ia selalu bermalas-malasan dan tidak pernah menuruti kata orangtuanya.
Datanglah Silver, pengasuh Timmy. Silver sebenarnya sosok yang penyabar dan baik, tapi dengan Timmy, kesabarannya diuji. Bisakah Silver membantu Timmy untuk menjadi anak baik?
Debut milik Nara Triastara ini adalah cerita yang kocak; pasti akan membuatmu tertawa dan gemas kepada Timmy.
-
Timmy adalah seorang anak laki-laki yang berumur sembilan tahun. Dia malas, cerewet, suka membantah, dan jail kepada teman-temannya. Ibunya bernama Ibu Malina. Ia berumur tiga puluh enam tahun; ia baik, sabar, lemah lembut, dan ia tidak pernah marah kalau Timmy nakal. Bapaknya bernama Pak Hito, berumur tiga puluh lima tahun. Meski menyayangi Timmy, ia kadang kesal jika Timmy nakal.
Di sekolah, Timmy mempunyai sahabat yang bernama Mars. Mars anak yang baik, rajin, sabar, dan suka bermain dengan temannya. Ia juga suka menegur Timmy kalau Timmy nakal. Wali kelas Timmy adalah Miss Tira. Miss Tira baik, selalu mendengarkan orang yang sedang berbicara, selalu menyayangi murid-muridnya.
Di sekolah, Timmy pernah mengotori pakaian temannya, Tom, dengan penghapus papan tulis. Ia menepuk-nepukkan penghapus papan tulis yang kotor itu ke seragam Tom yang berwarna putih. Tom tentu saja kaget dan marah. Sementara Timmy hanya tertawa, “Ha ha ha ha ha!”
Tom sebal. Tom mengambil penghapus papan tulis dan balas mengotori pakaian Timmy. Timmy marah. Lama-lama, Timmy dan Tom bertengkar. Mars menegur Timmy dan Tom, yang sedang bertengkar.
“Timmy! Tom! Jangan berantem! Kalian tidak boleh berantem di sekolah!” teriak Mars. Tetapi, Timmy tidak mendengarkan Mars. Timmy tetap bertengkar, mereka kini berguling-guling di lantai, seragam mereka berantakan.
“Timmy, berhenti, berhenti!” teriak Mars menarik pundaknya Timmy.
“Iiiih! Apaan sih, Mars?!” tanya Timmy, masih ingin menyerang Tom.
“Jangan berantem di kelas! Nanti dimarahi Miss Tira!” Mars memberitahu Timmy. Mars sudah memberitahu Timmy untuk berhenti beberapa kali tapi Timmy tetap tidak mendengarkan. Karena melihat pertengkaran mereka semakin hebat, Mars lari untuk mencari Miss Tira untuk memberitahu kalau Timmy sedang bertengkar.
Beberapa menit kemudian, Mars menemukan Miss Tira di kantin, sedang makan siang. Mars lari menuju Miss Tira.
“Miss Tira, Timmy sedang berantem dengan Tom. Aku sudah berusaha melerai, tapi mereka berdua tetap tidak mendengarkan!” Mars menjelaskan ke Miss Tira. Mars berjalan menuju Timmy, dan Miss Tira mengikuti Mars untuk berbicara kepada Timmy. Ketika sampai di kelas, Miss Tira melihat mereka bertengkar, bahkan sampai berguling-guling di lantai.
“Timmy! Tom!” Miss Tira berteriak. “Kenapa kalian bertengkar?!”
“Karena dia mengotori baju aku pakai penghapus papan tulis dan sekarang bajuku kotor!” jawab Timmy.
“Tapi Timmy yang duluan mengotori bajuku,” kata Tom.
“Iya, Miss, tadi aku lihat sebenarnya Timmy duluan yang mengotori bajunya Tom,” kata Mars. Miss Tira menggeleng-gelengkan kepalanya, melerai mereka berdua, lalu menggandeng Timmy ke lorong dan berbicara tentang kejailan Timmy.
“Kamu tidak boleh mengotori pakaian teman lain,” kata Miss Tira.
“Iya Miss,” jawab Timmy acuh tak acuh.