The Different Me

by Ans

 

Akan diterbit 2023

Disunting oleh Farah Fakhirah & Fairuza Hanun
Novella, 78 halaman
dalam Bahasa Indonesia
ISBN 978-623-7716-81-5

  • Pagi hari itu disambut oleh matahari terik yang muncul. Tetapi berbeda untuk Zyphire. Pagi harinya diawali dengan kedatangan makhluk aneh di kamarnya, yang membawa masalah baru pada kehidupannya yang monton.

    Siapakah makhluk itu?

    Masalah apa yang menimpa keduanya?

  • Bab 1
    Petermuan Pertama

    Kringg!

    Alarm berbunyi. Seorang remaja perempuan meregangkan badannya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan terang sinar matahari yang memasuki pupil di bola mata biru miliknya. Perlahan, perempuan berambut cokelat itu menegakkan badannya, lalu memperhatikan sekitarnya.

    Remaja bernama Zyphire itu membeku, menatap sosok perempuan berambut putih sepundak, bermata violet, berkuping lancip, dan berwajah mirip dengannya sedang berdiri.

    “AAA!” Teriak Zyphire kaget sambil melemparkan bantal-bantal yang berada di kasurnya ke arah sosok yang ada di hadapannya.

    Sosok itu sama terkejutnya dengan Zyphire, ia beberapa kali mengaduh saat terkena lemparan bantal dari Zyphire.

    “Aduh, tenang-tenang! Aku enggak jahat!” Ucap sosok perempuan itu.

    Zyphire yang mendengar ucapan perempuan di depannya itu langsung berhenti. Ia segera berdiri dan mendekati sosok di depannya itu. Perlahan, ia berjalan mengamati.

    “Ngapain sih muter-muter? Aneh,” kata sosok itu.

    “Kamu siapa? Kamu dari mana? Kenapa bisa ada di kamarku? Masuk dari mana? Kamu mau apa?” Zyphire melontarkan pertanyaan bertubi-tubi.

    Sosok itu menghela napas berat, memegang pundak Zyphire dan menyuruhnya duduk dengan paksa.

    “Satu-satu dong tanyanya, hufft.”

    “Oke, aku jawab satu-satu, jangan dipotong, diamlah di sana dan dengarkan.”

    “Aku Zynx, makhluk yang bertugas untuk menjaga manusia atau biasa dipanggil Fairie. Dan, ya, aku penjagamu,” kata makhluk itu sambil melihat-lihat kamar milik Zyphire.

    “Aku ada di kamarmu untuk menjagamu, dan seharusnya kamu tidak bisa melihatku, tapi entah mengapa kamu bisa melihatku,” jelasnya lebih lanjut.

    Zyphire menatap Zynx kebingungan, masih mencerna perkataan Zynx.

    “Tunggu, jadi gimana?” tanya Zyphire lagi.

    Zynx yang diberikan pertanyaan menatap Zyphire dengan malas, dan menghirup napas panjang.

    “Kayaknya kamu masih tidak mengerti.” Tatapan kosong Zyphire membuat Zynx yakin akan hal itu.

Previous
Previous

Displacement

Next
Next

Saujana: Sejauh Mata Memandang