Sang Penyelamat
by Ardewi Adelle Ajaxa I.H.
Diterbitkan 2019
Disunting oleh Maylia Erna & Farah
Novella, 70 halaman
dalam Bahasa Indonesia
ISBN: 978-623-7716-00-6
-
Dua tahun sudah Ayah hilang.
Hope dan Disco, anak perempuan dan laki-laki kesayangannya, mencoba untuk mencarinya, sebab rasa rindu mereka sudah tidak bisa dibendung. Namun, keputusan mereka mencari ayah tidaklah mudah. Mereka dihadapkan pada petualangan yang mendebarkan, kota yang tadinya mereka anggap mitos, dan bahkan Monster Sal ju penunggu pegunungan yang siap mencabik-cabik daging mereka.
Dapatkah Hope dan Disco menjadi Sang Penyelamat?
-
Pagi hari dan suara mobil menderu. Disco mengintip dari jendela, melambaikan tangan, masih menguap sesekali. Libur sekolah, tetapi ibunya tetap sibuk semenjak Ayah tak kembali dari tugas akhir beliau sebagai seorang reporter di salah satu media cetak. Klinik semakin sibuk, terlebih dengan masuknya libur sekolah seperti saat ini. Sambil merapikan selimut, ditatapnya Hope yang masih tertidur pulas, kemudian beralih ke foto keluarga yang digantung di antara dua tempat tidur kamarnya dan kakaknya itu. Ia rindu ayahnya. Hope pasti juga. Mereka sering bertanya-tanya ke mana ayah mereka dan sesekali Disco mendapati kakaknya memeluk erat boneka pemberian Ayah saat keduanya terbangun di dini hari.
Pikirannya melanglang buana ke malam sebelum Ayah mereka tak kembali seperti janjinya. Kata ayahnya, “Ayah harus ke Fun World besok. Hanya satu hari saja dan Ayah akan segera kembali.”
Tapi, sudah dua tahun berlalu dan ayah mereka belum kembali. Tugas mewawancarai seorang ilmuwan yang membuat sebuah *jet pack* membuat kakak beradik ini kehilangan kesempatan untuk bertemu ayah mereka lagi.
Tidak ada berita. Tidak ada tanda apa-apa. Menghilang begitu saja seolah lenyap. Hope dan Disco sangat takut sesuatu terjadi pada ayah mereka, meski keduanya tetap berpikir positif dan berusaha mencari petunjuk apa yang terjadi, semampu yang mereka bisa.
Tapi apa itu Fun World?
Fun World, ada di salah satu kota yang paling seru di seluruh dunia. Menurut cerita ayah, di sana ada bermacam-macam kegiatan menyenangkan, juga wahana-wahana seru, baik untuk orang dewasa maupun untuk anak-anak. Banyak sekali tempat-tempat mainan yang ingin sekali Hope dan Disco datangi. Hanya saja, karena mereka juga belum pernah melihatnya dan masih sebatas mendengar cerita dari Ayah, mereka hanya bisa membayangkan setiap tempat yang disebutkan Ayah. Mendengarnya saja sudah bisa menumbuhkan imajinasi Hope dan Disco dengan adrenalin terpacu.