Tersasar Dalam Waktu

by Muhammad Samrinan Ali

 

Akan diterbitkan 2024

Disunting oleh Fairuza Hanun
Novella, 80 halaman
dalam Bahasa Indonesia
ISBN 978-623-7716-85-3

  • Ahmad, Ali, dan Aisyah tersasar ke masa depan karena suatu alasan. Mereka pun bertemu Rafael, Satria dan Nana saat mereka mencari bantuan. Mereka berusaha membantu Ahmad dan kedua temannya untuk kembali, namun berbagai masalah mulai menumpuk. Kenapa mereka bisa tersesat? Masalah apa yang akan mereka hadapi? Apakah mereka bisa kembali dengan selamat?

  • Bab 1
    Momen Sebelum Tersesat

    Di sebuah perkampungan penduduk, hidup seorang anak bernama Ahmad. Dia duduk di kelas 11 di sebuah SMA Negeri. Perawakannya kurus, tinggi, dan memiliki mata lebar. Ahmad juga memiliki ibu dan adik perempuan yang delapan tahun lebih muda darinya. Dia datang dari keluarga miskin. Ayahnya telah tiada akibat kecelakaan semenjak ia berumur 8 tahun.

    Ahmad juga memiliki teman, bernama Aisyah dan Ali. Mereka sudah berteman sejak SD. Aisyah adalah anak yang cantik, rendah hati dan pengertian. Sedangkan Ali selalu mendapat nilai tertinggi di setiap ujian dibanding dua sahabatnya yang lain. Meski Ali lebih pintar, dia selalu membantu mereka belajar.

    Walau Ahmad dikelilingi oleh sahabat yang suportif, dia sering di-bully karena kemiskinannya oleh Mahmud, anak terkaya di sekolahnya. Mahmud lebih tinggi dari Ahmad dan dia ahli bela diri. Tapi Aisyah dan Ali selalu menemani Ahmad melewati rintangan-rintangan yang ada.

    Saat istirahat di sekolah, Ahmad membawa uang saku hasil jualan gado-gado ibunya kemarin. Uang sakunya berkisar 5.000 rupiah. Namun, dia dicegat Mahmud beserta anak buahnya sebelum sampai ke kantin.

    “Heh, mau ke mana kamu?” tanya Mahmud dengan kasar.

    “Ummm... cuma mau ke kantin,” jawab Ahmad.

    “Heh, kalo mau ke kantin, setor dulu, baru boleh lewat!” seru salah satu anak buah Mahmud.

    Ahmad tidak mau menyerahkan uang sakunya. Dia dihajar habis-habisan oleh Mahmud dan seluruh anak buahnya, hingga dia babak belur. Saat tidak bisa bertahan lagi, badannya melemah. Uang sakunya

    diambil semua, tak sepeser pun tersisa. Dirinya ditinggal begitu saja.

Previous
Previous

Strong Kingdom

Next
Next

Di Balik Pintu Emas