Eliza’s Story
by Aisha K.S
Diterbitkan 2021
Disunting oleh Maylia E. Sutarto & Farah Fakhirah
Novella, 80 halaman
dalam Bahasa Indonesia
ISBN: 978-623-7716-54-9
-
Awalnya hidup Eliza sebagai putri kerajaan itu biasa saja. Hingga suatu hari, ada kejadian aneh yang Eliza tidak duga. Setiap malam Eliza selalu bermimpi tentang seorang laki-laki yang ia tidak kenal, ternyata laki-laki itu benar-benar ada di dunia nyata.
Laki-laki itu tidak sadar bahwa selama ini ia ditipu oleh ibunya yang kejam. Karena itu, Eliza pun mencoba menyelamatkan laki-laki itu, juga untuk menghentikan bermimpi tentang laki-laki itu. Namun perjalanan menuju laki-laki itu tidak mudah, Eliza bertemu banyak rintangan. Apakah Eliza benar-benar bisa menyelamatkan laki-laki itu?
-
“Mmm… Rotinya sangat enakk!” gumam Eliza yang masih tertidur dengan pulas. Saat itu Eliza sedang bermimpi menikmati sepotong roti, namun tiba-tiba ia mendengar suara teriakan dari teman pelayannya, Reyana.
“BANGUNNN!!!” teriak Reyana yang masih berusaha membangunkan Eliza sejak jam 7 pagi.
Ketika Eliza membuka matanya, “Akhirnya bangun juga ya, Tuan Putri,” kata Reyana dengan ekspresi kesal. Namun Eliza hanya mengulas senyuman manisnya lalu merenggangkan punggung.
Reyana mengeluh sambil memukul badan Eliza dengan bantal, “Kamu tahu tidak, aku sudah berusaha membangunkanmu selama hampir satu jam! Mau sampai berapa lama aku harus membangunkanmu seperti ini?!”
“Baru bangun tidur, langsung diserang Reyana, pagi yang sangat luar biasa” pikir Eliza dengan wajah mengantuk. Reyana masih terus memukulkan bantal ke badan Eliza, dan beberapa kali itu pula Eliza mencoba untuk menghindari pukulan Reyana.
“Maaf ya, Reyana... Kemarin malam aku enggak bisa tidur jadi aku minum pil tidur...” Sebenarnya itu bohong, Eliza hanya ingin menghentikan perbuatan Reyana.
Pukulan bantal dari Reyana kemudian berhenti seketika. Seperti dugaan Eliza, Reyana berubah menjadi khawatir. Semua orang di istana tahu, Eliza masih menderita sulit tidur karena selalu bermimpi buruk tentang kejadian buruk yang menimpa ibunya, bahkan Eliza sampai mempunyai trauma berenang ataupun naik perahu. Kejadian buruk itu adalah kejadian ketika ibunya dibunuh. Semua orang merahasiakan bagaimana ibunya dibunuh. Yang dirinya tahu, hanya kasak kusuk ibunya dibunuh di air. Tapi karena Eliza masih kecil saat itu, ia menjadi trauma dengan air.